Sebagian kalangan masyarakat memiliki beragam ekspektasi menyikapi tahun 2023 dari mulai wirausahawan, pegawai swasta, sampai pada ibu-ibu rumah tangga. Krisis yang terjadi sejak efek pandemi covid pada 2019, hingga krisis energi dan pangan yang terjadi secara global serta perang yang berlangsung di kawasan eropa timur mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi dalam dua kuartal terakhir. Apakah berdampak terhadap sektor property di Indonesia? tentu sedikit banyak mempengaruhi sektor ini.

Semua bergantung pada sudut pandang dan pola pikir setiap orang dalam menyikapi hal tersebut, seperti yang disampaikan oleh seorang pelaku bisnis serta perencana keuangan Bapak Tonny Hermawan Adikarjo. Mengutip dari apa yang beliau sampaikan bahwa dalam suatu grafik siklus ekonomi tahunan dapat di lihat dari pola cuaca empat musim (yang dimiliki oleh negara-negara sub-tropis) yaitu; pola pertama, pada musim semi dan panas akan terjadi percepatan pertumbuhan ekonomi sementara pola kedua terjadi perlambatan atau penurunan ekonomi saat musim gugur dan musim dingin.

Beliau mengatakan, ada dua hal penting dalam menghadapi kondisi resesi yang akan terjadi atau segera berlangsung, yaitu melihat kondisi tersebut sebagai peluang atau ancaman. Seseorang dapat melihat kondisi sulit tersebut sebagai sebuah ancaman / resiko atau sebaliknya kondisi tersebut merupakan sebuah peluang bagus untuk segera melakukan investasi. Pak Tonny memberikan contoh, dari setiap momentum resesi yang terjadi akan muncul sosok-sosok sukses baru contoh; di era 1965-an muncul konglomerat Sudono Salim dengan Salim grupnya, era 1997 memunculkan sosok Chairul Tanjung bersama grup bisnis CT-Corps.nya, dan pada tahun yang sama juga muncul sosok anak muda yang sukses dalam bisnis investasi yaitu Sandiaga Uno, dan lain-lain. Disaat seseorang takut untuk melangkah, maka disaat itulah peluang besar muncul yang disebabkan banyak orang menahan diri untuk melakukan investasi-investasi kecil bahkan yang besar sekalipun.

Raymond Chin, seorang praktisi keuangan dan CEO Ternak Uang memberikan pendapatnya bahwa investasi di bidang properti dapat dilakukan pada kondisi krisis sekalipun dengan memanfaatkan aset properti tersebut sebagai alat penghasil pendapatan pasif / pasive income. Selain itu pertambahan value aset di masa yang akan datang, sesuai dengan rumus supply and demand; saat volume ketersediaan aset makin terbatas tentunya permintaan akan aset makin meningkat seiring dengan tingkat pertambahan populasi masyarakat.

Salah satu agen properti di kota malang, jawa timur yaitu Mas Prima Rony menawarkan beberapa lokasi properti sesuai minat para calon pembeli. Beberapa hal yang ditawarkan pada pembeli properti selain sebagai aset hunian, yaitu langkah investasi yang mudah serta potensi untuk mendapatkan hasil tambahan, memiliki prospek jangka panjang yang baik selain kota malang sebagai kota pendidikan dengan banyaknya lembaga pendidikan tinggi sekaligus menjadi kota tujuan wisata sejarah kepurbakalaan. Kota malang dan sekitarnya memiliki sebaran situs-situs candi peninggalan purbakala yang cukup banyak dari jaman kerajaan jenggala, kanjuruhan, singosari hingga majapahit, selain potensi-potensi di atas Mas Prima Rony juga menawarkan program asset buyback untuk beberapa propertinya. Calon investor properti yang masih ragu untuk menentukan pilihan membeli aset properti tersebut diberikan penawaran menarik oleh pihak developer, yaitu pembelian kembali aset tersebut oleh pihak developer apabila investor sudah tidak berminat lagi dengan aset tersebut beberapa tahun kemudian. Akan tetapi penawaran ini disertai beberapa persyaratan serta ketentuan yang di sepakati bersama kedua belah pihak saat melakukan akad pembelian aset tersebut.

Masih banyak kemudahan-kemudahan yang akan diberikan oleh pihak pengembang properti di kota malang kata Mas Prima Rony, diantaranya sistem pembayaran yang bervariasi sesuai pilihan calon pembeli bisa melalui KPR atau bisa juga melalui skema inhouse. source: www.prima-communication.biz.id

Perkembangan dunia digital begitu pesat, tak terasa meninggalkan metode distribusi informasi konvensional yang kita kenal secara manual dalam beberapa tahun terakhir. Efek dari globalisasi dimana percepatan sistem distribusi informasi tanpa hambatan terhadap jarak, ruang, dan waktu. Sebelum memasuki dekade milenial kita masih familier dan terbiasa menggunakan sumber daya fisik dalam setiap aktifitas sebaran informasi. Seperti misal, pemanfaatan media brosur, spanduk, flyer, dan operator radio untuk skala lokal saja termasuk sumber daya manusia sebagai tenaga kerja logistik, pemasaran atau penjualan, dsb. Tentu banyak anggaran yang perlu di keluarkan oleh suatu badan usaha, instansi atau organisasi dari sistem distribusi tersebut.

Disrupsi sistem yang terjadi memang tidak dapat dihindari saat publik semakin mudah untuk mendapatkan informasi melalui jaringan internet. Membuat para stake holder, pelaku usaha mengikuti arah perubahan yang terjadi. Banyak hal yang didapatkan bagi pelaku usaha bidang apapun dengan adanya sistem digital ini, yang pertama adalah anggaran dikeluarkan akan semakin hemat dengan hasil yang terbukti efektif serta efisien dari segi pekerjaan. Publik dengan cepat mendapatkan akses informasi melalui perangkat yang mereka miliki, baik perangkat PC, smartphone, dsb.

Media sosial dan situs-situs profil usaha bertebaran di jagat maya, mempermudah akses bagi end user atau konsumen suatu produk dan jasa dalam mendapatkan informasi dengan cepat. Portal situs atau webpage atau website page merupakan unsur penting saat ini sebagai media database suatu usaha sehingga menjadi informasi bermanfaat bagi publik. Media ini juga merupakan legitimasi bagi suatu badan usaha untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap pelayanan suatu jasa atau produk yang dikemas dan di presentasikan dengan baik kepada calon pengguna / prospek konsumen. Kalau dulu kita mengenal presentasi manual microsoft power point menggunakan slide projector, pamflet, dll. namun saat ini dengan cukup adanya website dan media sosial publik dapat terjangkau media presentasi virtual ini.

Media sosial dan website merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan, masing-masing saling terkait pada skema platform distribusi yang berbeda. Masing-masing bekerja melalui alur algoritmanya sendiri namun tetap menjadi satu paket kombinasi sebaran. Apakah website diperlukan untuk mendukung kegiatan suatu usaha selain media sosial? maka jawabannya adalah bergantung seberapa kuat motivasi usaha tersebut untuk bisa mencapai target pekerjaan yang diinginkan, dengan kata lain berkembang lebih cepat atau hanya bermain di jaringan lokal saja. Sementara profil usaha dalam media sosial juga memerlukan otentikasi dan validasi webpage badan usaha diluar platform tersebut.  Source: www.jasabikin-website.com